EVAPERCA YABIKU NTT 2022, “WUJUDKAN PELAYANAN YANG BERKUALITAS”

Bagikan:

Keterangan foto: Suasana Evaluasi & Perencanaan YABIKU Tahun 2022

Mencapai visi perempuan dan anak hidup terhormat, perlu diwujudkan melalui konsistensi dalam  implementasi misi . Menjawab mandat dimaksud YABIKU NTT  memulai aktivitas  di tahun 2022  dengan melaksanakan  EVAPERCA. 

***

YABIKU NTT berupaya menata manajemen organisasi yang beretika melalui konsistensi terhadap mandat organisasi yakni memulai aktivitas pada setiap awal tahun dengan mengevaluasi pengalaman pelayanan melalui program dan kegiatan pada tahun sebelumnya  untuk menjadi acuan perencanaan pelayanan di tahun berikutnya. Bagi YABIKU NTT Evaluasi dan perencanaan  ini penting dilakukan dalam setiap periode tertentu untuk mewujudkan tata laksana  organsisasi yang sehat.

Refklesi dan perencanaan ini didesain dalam  pertemuan EVAPERCA YABIKU NTT 2022 yang berlangsung selama 2 hari. Pertemuan  ini difasilitasi oleh directur YABIKU NTT sebagai lead fasilitator dan dibantu oleh para manager YABIKU NTT yakni manager Operasional dan Manajer Administrasi Keuangan.  Dalam rapat tim khusus ini,  Bapak Anton Efi, S.Ip., sebagai Manager Operasional  mendampingi para koordinatorl dan pelaksana pada Divisi Hukum dan Divisi Pengorganisasian Perempuan dan Sumber Daya Alam. Sedangkan Ibu Deny Mariana Misa yang adalah Manager Administrasi  dan Keuangan , Mendampingi para pelaksana pada Bidang Sekretariat, sedangkan Directur YABIKU mendampingi  koordinatorl dan pelaksana pada Divisi Fundrishing.

Peserta yang hadir adalah Para Koordinator Divisi, Staf Lapangan dan relawan yang sendang menjalani masa orientasi, berjumlah  15  pelaksana yang terdiri dari 11 perempuan dan 4 orang laki-laki. Evaluasi dan perencanaan ini  berlangsung  di aula YABIKU NTT pada tanggal 10 sampai dengan 11 Januari 2022 .

Proses Evaluasi diawali dengan merefleksikan secara umum relasi para pelaksana baik secara  personal  sesama pelaksana maupun  secara struktur antar lintas bidang.

Mitha Sequeira, seorang relawan yang menjalani masa orientasi selama 6 bulan di divisi fundrhishing YABIKU, mengungkapkan rasa syukur  dan harapannya “ saya bersyukur karena memiliki kesempatan yang berharga belajar dari YABIKU dan berbangga mengenal para pelaksana YABIKU yang sangat koomunikatif, kooperatif dan saling menghargai satu sama lain dan semoga situasi  ini dapat dipertahankan agar saya betah untuk terus belajar dan melayani lewat lembaga ini” .

Evaluasi teknis dilakukan dalam tim yang  dibagi dalam 3 tim yang masing masing dipandu oleh dipandu oleh  Direktur dan kedua manajer. Dalam diskusi berbasis tim, juga dibahas perencanaan program dan strategi pelayanan untuk tahun 2022 yang selanjutnya menghasilkan dokumen program sebagai acuan pelayanan di tahun 2022.

Proses evaperca diakhiri dengan penyampaian surat cinta kepada YABIKU NTT oleh semua peserta. Surat cinta ini merupakan budaya YABIKU yang sering diterapkan pada momen evaluasi., ini dilakukan agar setiap orang bebas manyampaikan evaluasinya kepada YABIKU tanpa ragu ragu. Surat cinta ini akan direfleksikan oleh para pengurus YABIKU NTT untuk selanjutnya menjadi acuan tata laksana YABIKU NTT ke depan.***(Filiana & Marle-YABIKU NTT)

 

 

 

Arsip lainnya:

RENSTRA DALAM BUDAYA YABIKU NTT

Sebagai organisasi yang sehat, YABIKU NTT   membaharui perencanaan jangka panjang dalam aktifitas Rencana Strategis(Renstra). Renstra  sebagai bagian dari refleksi juga penyesuaian dan penyempurnaan dalam organisasi

MENENUN DALAM BALUTAN BUDAYA SUKU ATONI METO

Dalam paradigma budaya ketimuran, kegiatan menenun merupakan salah satu aktivitas khas perempuan, oleh karena itu  perlu dilestarikan secara turun-temurun agar tetap mewarisi nilai-nilai budaya Atoni

“BUDAYA ADALAH RUMAH BAGI PERADABAN”

“DARI PEREMPUAN  dan ANAK ANAK PENENUN  DI  PERBATASAN  RI-RDTL  DENGAN  GELORA SEMANGAT NASIONALISME   KITA   WUJUDKAN MIMPI PENDIRI BANGSA INI YAKNI “INDONESIA YANG BERKEPRIBADIAN DIBIDANG KEBUDAYAAN””

BERPACU DALAM PEMBERITAAN

Publikasi menjadi sangat penting agar pihak lain dapat mengetahui apa yang dilakukan. Walau demikian, ternyata tidak semua orang bisa mempublikasikan secara baik apa yang dilakukan.